Seorang pakar penyelidik oriental Rusia, Vyacheslav Matuzov, mengatakan Daulah Islam Iraq dan Syria (ISIS) memiliki hubungan akrab dan kerjasama erat dengan Badan Intelijen Amerika Syarikat, CIA.
“Semua fakta menunjukkan bahawa Al-Baghdadi memiliki hubungan dengan CIA dan selama bertahun-tahun semasa ia berada di penjara (20014-2009), ia telah berkolaborasi dengan CIA,” ujar Matuzov, kepada Suara Radio Rusia, seperti dinyatakan oleh Globalresearch, 16 Julai 2014.
Matuzov menyatakan, AS tidak akan menggunakan drone untuk memburu ISIS, kerana AS memiliki akses langsung dengan pimpinan ISIS. Menurutnya, pemimpin ISIS adalah sekutu AS, dan boleh dipastikan pasukan uncle Sam itu tidak akan memerangi ISIS kerana teroris transnasional tersebut sangat diperlukan untuk mencapai impian AS.
Seperti diketahui bersama, di Pakistan, drone AS digerakkan sepenuhnya untuk memburu kelompok Taliban. Hanya saja, korban jiwa yang jatuh dari serangan drone sebagian besar adalah orang awam.
Sebelumnya,Edward Snowden mantan kontraktor teknik Amerika Syarikat dan karyawan Central Intelligence Agency (CIA) juga mengatakan hal yang sama, badan perisikan dari tiga negara iaitu Amerika Syarikat, England dan Zionis Israel telah bekerja sama membentuk organisasi teroris ISIS.
ISIS adalah kelompok teroris yang menganut ideologi Takfiri, yang bercita-cita mendirikan sebuah “Khilafah Islamiyah” dengan Abu Bakar al-Baghdadi sebagai “Khalifahnya”. Ia juga menyeru kepada umat Islam di seluruh dunia untuk membaiatnya.
Kelompok ini melakukan kejahatan perang di Syria dan Iraq, membunuh ulama' dan orang awam, juga menghancurkan tempat-tempat peribadatan umat Islam dan Kristian.
Menurut berbagai laporan terkini, dari sumber-sumber di Kurdish disebutkan ISIS juga memiliki hubungan dengan Israel, terdiri dari makanan ,peralatan dan berbagai perabut buatan Israel yang dijumpai di markas-markas persembunyian ISIS di Iraq, yang terletak di kota Mosul dan Kirkuk.
sumber...http://www.globalresearch.ca/isil-leader-closely-cooperating-with-cia/5391601